TP 2 MODUL 2



  1. Kondisi [kembali]

Tugas Pendahuluan 2 Modul 2
( Percobaan 2 Kondisi 23 )

    Buatlah rangkaian T flip flop seperti pada gambar pada percobaan 2 dengan ketentuan input B0=0, B1=1, B2= clock.


  2. Gambar Rangkaian [kembali]




  3.Video Simulasi [kembali]







  4.Prinsip Kerja [kembali] 

    Sesuai pada kondisi rangkaian memiliki J-K flip flop yang J dan K digabung dan diberi berlogika 1 yang membuat J-K flip flop berubah menjadi T flip flop dan inputan berupa saklar SPDT dan output berupa logicprobe.

    Dalam rangkaian ini B0 bernilai 0 karena dihubungkan dengan ground. B1 bernilai 1 karena dihubungkan dengan vcc, dan B2 dihubungkan dengan clock. Dapat dilihat dari rangkaian ini berdasarkan tabel kebenaran, dikarenakan nilai inputan R itu = 0 dan S = 1 jadi clock bernilai dont care yang mana maksudnya apapun output yang didpaat tidak akan mempengaruhi nilai clock. Dan Q bernilai 1 dan Q' merupakan lawannya dari Q bernilai 0. 

Sedangkan untuk tabel kebenaran berdasarkan rangkaian sebagai berikut.

1. J-K Flip Flop (4027)


2. T flip-flop


    Dapat dilihat untuk jenis T flip flop hanya terdapat 2 kondisi yaitu kondisi toggle dan kondisi tetap. dimana ketika T berlogika 1 dan diberi trigger pada clock maka akan mengalami kondisi toggle dan ketika T berlogika 0 dan diberi trigger pada clock maka akan mengalami kondisi tetap.



  5.Link Download [kembali]

File Proteus  Disini


Download Video Disini


File HTML Disini


Data Sheet J-K Flip Flop (4027) Disini


TP 1 MODUL 2



  1. Kondisi [kembali]

Tugas Pendahuluan 1 Modul 2 
( Percobaan 1 Kondisi 20 )

    Buatlah rangkaian J-K Flip-flop dan D flip-flop seperti pada gambar pada percobaan 1 dengan ketentuan input B0=0, B1=1, B2= dont care, B3= dont care, B4= dont care, B5= dont care, B6= dont care denan LED diganti logic probe.


  2. Gambar Rangkaian [kembali]




  3.Video Simulasi [kembali]






  4.Prinsip Kerja [kembali] 

    JK Flip-Flop
    
Sesuai pada kondisi rangkaian memiliki J-K flip flop dan D flip flop dengan inputan berupa saklar SPDT dan output berupa logicprobe.
    Pada rangkaian ini B1 bernilai 1 karena terhubung dengan vcc, B2 bernilai 0 karena dihubungkan dengan ground, B3 dan B4 bernilai 1 karena dihubungkan dengan vcc, dan B0 bernilai 0 karena dihubungkan dengan ground.
    B1 dihubunkan dengan inputan JK Flip Flop input S, B2 dihubungkan dengan inputan J, B3 dihubungkan dengan inputan CLK, B4 dihubungkan dengan inputan K dan B0 dihubungkan dengan inputan R. 
    Untuk nilai pada JK Flip Flop sendiri didapat berdasarkan tabel kebenaran yang mana dikarenakan nilai S bernilai 1 dan nilai R bernilai 0. Sehingga nilai CLK itu dont care yang mana berapapun nilai output maka tidak akan mempengaruhi nilai CLK, dan Q bernilai 1 sedangkan Q' yang merupakan invers dari Q bernilai 0.

D Flip-Flop
    
    B5 dihubungkan pada input D dalam D Flip-flop, B6 dihubungkan dengan inputan CLK. Dan B1 dihubungkan dengan inputan S pada D Flip-Flop serta B0 dihubungkan dengan inputan R. 
    Terlihat pada rangkaian ini nilai S=1, R=0. berdasarkan tabel kebenaran untuk S=1 dan R=0 maka nilai D bersifat dont care yang mana artinya nilai D tidak akan mempengaruhi output. Untuk nilai CLK juga sama bersifat dont care dan Q bernilai 1 serta Q' adalah invers dari Q maka bernilai 0.

Sedangkan untuk tabel kebenaran dari masing masing IC adalah sebagai berikut:

1. J-K Flip-Flop (4027)
    

2. D Flip-Flop (4013)




 
  5.Link Download [kembali]

File Proteus  Disini


Download Video Disini


File HTML Disini


Data Sheet J-K Flip Flop (4027) Disini


Data Sheet D Flip-Flop (4013) Disini


Flip-Flop




1. Tujuan [Kembali]

  1. Merangkai dan menguji berbagai macam flip flop.
  2. 2. Alat dan Bahan [Kembali]
    Gambar 1.1 Module D'Lorenzo

    Gambar 1.2 Jumper
    1.  Panel DL 2203C 
    2.  Panel DL 2203D 
    3.  Panel DL 2203S 
    4. Jumper 
    3. Dasar Teori [Kembali]

    Flip-Flop

    Flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memilki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain. Flip-flop terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

    A) R-S Flip-Flop
    ⇒R-S Flip-flop merupakan dasar dari semua flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan atau masukan yaitu R dan S. 
     



    Gambar 3.1 R-S Flip-Flop

    B) J-K Flip-Flop
    ↠Kelebihan J-K Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yanng berarti diberi berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluaran atau outputnya.
      
    Gambar 3.2 JK Flip-Flop

    C) D Flip-Flop
    ↠D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S. Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.
     
    Gambar 3.3 D Flip-Flop

    D) T Flip-Flop
    ↠T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan J-K Flip-flop yang kedua inputannya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputannya rendah.
     

     Gambar 3.4 T Flip-Flop

    Laporan Akhir 2 Modul 1




    1. Jurnal
    [Kembali]






    2. Alat dan Bahan [Kembali]
    1.  Rangkaian Proteus 
    2. Gerbang AND, XOR, NOT dan OR.

    3. Rangkaian Simulasi [Kembali]










    4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

     Rangkaian Sederhana 1: 

      Pada percobaan ini kita menggunakan prinsip Al-Jabar Bolean, yang mana nantinya nilai output akan dibuktikan dengan perhitungan secara manual.

        Dalam percobaan ini kita menggunakan 3 input yang masuk kedalam gerbang AND yaitu A, D dan C' dan 2 input gerbang XOR yaitu B, D. yang mana nantinya output dari kedua gerbang ini akan memasuki kaki input OR.

    Rangkaian Sederhana 2: 

      Pada percobaan ini kita menggunakan prinsip Al-Jabar Bolean, yang mana nantinya nilai output akan dibuktikan dengan perhitungan secara manual.

        Dalam percobaan ini kita menggunakan 3 input yang masuk kedalam gerbang AND yaitu A, B' dan C dan 2 input gerbang XOR yaitu B, D. yang mana nantinya output dari kedua gerbang ini akan memasuki kaki input OR.

    Nilai input dilihat dalam indikator jurnal yang telah disediakan. Kedua rangkaian akan menhasilkan output yang sama dan untuk alasan mengapanya telah dijawab dalam soal analisa.

    Gerbang yang digunakan pada percobaan 2:

    Gerbang XOR

     Adalah gerbang logika yang menggunakan prinsip penjumlahan ekslusif, dimana jika hasil penjumlahan input bernilai ganjil maka output bernilai 1 begitu juga sebaliknya.

    Gerbang AND

        Adalah gerbang logika yang memakai prinsip perkalian, jika semua input 1 maka otomatis 1 x 1 =1 begitu juga dengan 0 x 0 =0.

    Gerbang OR

        Adalah gerbang logika yang memakai prinsip penjumlahan, dimana jika semua input 1 maka 1+1= 0 begitu juga dengan 0 maka 0+0 = 0. 

     
    5. Video Rangkaian[Kembali]
     
    Dalam modul 2 tidak terdapat video karena tidak ada proses pengambilan video.

     
    6. Analisa [Kembali]

    1. Analisa masing hasil output pada H1

    Jawab:

    Rangkaian sederhana 1 memiliki persamaan

    H1: B'D+BD'+AC'D

    a. 0+0+0=0
    b. 0+0+0=0
    c. 0+1+0=1
    d. 0+1+0 = 1
    e. 0+0+0= 0
    f. 0+0+0 = 0
    g. 0+1+0=1
    h. 0+1+0 =1
    i. 1+0+0= 1
    j. 1+0+0=1
    k. 0+0+0=0
    l.. 0+0+1= 1
    m.1+0+0=1 
    n. 1+0+0=1
    o. 0+0+0=0
    p. 0+0+0=0

    Hasil output yang didapat sesuai dengan menggunakan perhitungan manual dengan rumus.

    2. Analisa hasil output H1 dan H2, kenapa bisa sama?

    Jawab: Karena H1 dan H2 didapatkan dari penyederhanaan fungsi

    AB'C'D + ABC'D + ABD' +A'BD' + A'B'C'D' + AB'CD

    dengan menggunakan peta karnough dan aljabar bolean. Fungsi diatas dapat disederhanakan menjadi 2 fungsi yaitu 

    H= B'D + BD' + AC'D      untuk persamaan H1

    H= B'D +BD' + ABC'       untuk persamaan H2

    Sehingga persamaan H1 ekivalen dengan persamaan H2.






    7. Link Download [Kembali]







    Laporan Akhir 1 Modul 1




    1. Jurnal
    [Kembali]







    2. Alat dan Bahan [Kembali]

    1.  Panel DL 2203D
    2.  Panel DL 2203S
    3.  Panel DL 2203C
    4. Jumper 
     

     

    3. Rangkaian Simulasi [Kembali]







    4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

        Pada percobaan ini kita menggunakan module D'Lorenzo pada bagian DL2203D dan DL2203C. Pada bagian DL2203D, kita memasukkan logika dari B0 dan B1 yang kemudian dihubungkan ke gerbang logika menggunakan jumper. Logika B0 dan B1 disini kita set sesuai dengan perintah pada modul percobaan, 


        B0 dan B1 tersebut dihubungkan ke setiap gerbang logika pada bagian DL2202C menggunakan kabel jumper. Gerbang logika yang digunakan yaitu gerbang NOT, AND, OR, XOR, NAND, NOR, dan XNOR. Gerbang-gerbang logika ini memiliki cara kerja sebagai berikut:
    • Gerbang NOT
            Pada gerbang NOT, akan menghasilkan logika output yang berkebalikan dari logika input. Misal jika B1 berlogika 1 dan masuk ke kaki input gerbang NOT, maka output yang akan keluar berlogika 0 

    • Gerbang AND
            Pada gerbang AND, gerbang AND adalah gerbang yang memakai prinsip perkalian. Misal ketika B0 berlogika 0 yang masuk ke kaki 2 gerbang AND dan B1 yang berlogika 0 masuk ke kaki 1 gerbang AND, maka outputnya ialah 0 x 0 = 0. Artinya output gerbang AND berlogika 0

    • Gerbang OR
            Pada gerbang OR, Gerbang OR adalah gerbang logika yang menggunakan prinsip penjumlahan. Misal B1 berlogika 1 dan B0 berlogika 0 maka outputnya 1 + 0 =1. Artinya output gerbang OR berlogika 1.

    • Gerbang XOR
             Pada gerbang XOR, prinsip kerjanya ialah ketika jumlah input logika 1 berjumlah ganjil (1,3,5, dst), maka outputnya berlogika 1. Sebaliknya, jika jumlah input logika 1 berjumlah genap (0,2,4,dst), maka outputnya berlogika 0. Hal ini dapat dilihat ketika B1 berlogika 1 dan B0 berlogika 1. Karena jumlah input berlogika 1-nya berjumlah genap, maka outputnya berlogika 0.

    • Gerbang NAND
             Pada gerbang NAND, yaitu menerapkan prinsip AND (perkalian) kemudian di NOT kan. Ketika B1 dan B0 berlogika 1 dan 0. Maka outputnya kita kalikan dulu 1 x 0 = 0 kemudian di NOT kan, sehingga outputnya berlogika 1.

    • Gerbang NOR 
              Pada gerbang NOR, prinsip kerjanya berkebalikan dari gerbang OR. Atau, kita dapat menggunakan prinsip pertambahan kemudian di NOT kan. Misal ketika B1&B0 berlogika  1 dan 0, maka 1 + 0 = 1, kemudian di NOT kan, sehingga outputnya berlogika 0

    • Gerbang XNOR
            Pada gerbang XNOR, prinsip kerjanya ialah jika jumlah input berlogika 1 berjumlah genap (0,2,4,dst), maka outputnya berlogika 1. Sebaliknya jika jumlah input logika 1 berjumlah ganjil (1,3,5, dst), maka outputnya berlogika 0. 

        Output dari setiap gerbang logika dihubungkan ke bagian DL2203D yang memiliki LED sebagai tanda logika dari output. Jika LED mati, maka outputnya berlogika 0 dan jika LED menyala, maka outputnya berlogika 1.
     
    5. Video Rangkaian[Kembali]
     

    Video 1:


    Video 2:





     
    6. Analisa [Kembali]


    1. Analisa perbedaan saat B1 dhubungkan ke clock dengan B1 dihubungkan ke switch

           Jawab: Perbedaannya hanya terletak pada sinyal inputan, pada saat B1 dihubungkan ke clock, maka sinyal inputan berupa gelombang pulsa dengan nilai 0 atau 1 berubah secara periodik, sedangkan saat dihubungkan ke switch, inputan pada B1 hanya dalam 1 kondisi saja (high) atau 0 (low) saja, sampai kita merubah posisi switch.


    2. Analisa perbedaan bentuk sinyal keluaran masing-masing gerbang logika

           Jawab:
     a). Gerbang NOT
            Inputan berlawanan dengan output terlihat pada sinyal clock output yang berlawanan dengan clock input

    b). Gerbang AND
    Input 0: Inputan berbeda dengan sinyal clock input dimana sinyal clock output bernilai 0 (low) clock.
    Input 1: Inputan sinyal clock memiliki hasil yang sama dengan output dengan sinyal clock

    c). Gerbang OR
    Input 0:sinyal clock input sama dengan sinyal clock output
    Input 1: sinyal clock input berbeda dengan sinyal clock output dimana clock output bernilai 1(high)

    d). Gerbang XOR:
    Input 0:sinyal clock input sama dengan clock output
    Input 1: sinyal clock input berbeda/ berlawanan dengan clock output

    e). Gerbang NAND
    Input 0: sinyal clock input berbeda dengan clock output dimana clock output bernilai 1(high)
    Input 1: sinyal clock input berlawanan dengan clock output

    f). Gerbang NOR
    Input 0: sinyal clock input berlawanan dengan clock output
    Input 1: sinyal clock input berbeda dengan clock input dimana bernilai 0 (low)

    g). Gerbang XNOR
    Input 0: sinyal clock input berlawanan dengan clock output
    Input 1: sinyal clock input sama dengan clock output.

     

    7. Link Download [Kembali]







    TP 2 MODUL 1



      1. Kondisi [kembali]

    Tugas Pendahuluan 2 Modul 1 
    ( Percobaan 2 Kondisi 7 )

           Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT.
    • Rangkaian Sederhana 1: B=1, D=0, A=0,C'=1, D=1
    • Rangkaian Sederhana 2: B=1, D=0, A=1, B=1, C'=0


      2. Gambar Rangkaian [kembali]




      3.Video Simulasi [kembali]






      4.Prinsip Kerja [kembali] 

          Rangkaian Sederhana 1:

        Sesuai denan kondisi yang sudah dipilih pada modul 1, pada rangkaian ini kita menggunakan 5 Switch SPDT yang dimana salah satu kaki dihubungkan pada vcc dan kaki lainnya diubungkan pada ground. Kaki yang dihubungkan ke vcc akan bernilai 1(Aktif) sedangkan kaki switch yang dihubungkan pada kaki ground akan bernilai 0(Mati). 
        Switch 1 yaitu B outputnya bernilai 1 karena dihubunkan pada VCC. Output yang bernilai 1 masuk kedalam kaki input erbang XOR U1:A. Dan Switch 2 yaitu D terhubung pada round yang menghasilkan nilai 0 masuk kedalam kaki input gerbang logika XOR U1:A. karena kedua input bernilai 0 dan 1 serta berdasarkan prinsip kerja XOR yaitu penjumlahan ekslusif yaitu jika hasil penjumlahan input bernilai genap maka nilai output akan bernilai 0 begitu sebaliknya. Dikarenakan hasil penjumlahan kaki input XOR U1:A bernilai ganjil sehinga hasil outputnya adalah 1. Output ini memasuki kaki input OR.
          Switch 3 yaitu C' bernilai 1 dikarenakan dihubunkan pada VCC. Output ini dihubungkan dengan input gerbang logika NOT U4:A sehingga menghasilkan output 0. Dikarenakan prinsip aksen atau bar, maka hasil yang dibaca bukanlah 0 melainkan 1. Output 1 ini mengalir masuk kedalam kaki input erbang logika AND U2:A. Switch A memiliki output 0 dikarenakan terhubung dengan ground. Output 0 ini mengalir memasuki kaki input gerbang logika AND U2:A. Switch 5 yaitu D bernilai 1 dikarenakan terhubung pada VCC. Output 1 ini mengalir memasuki kaki input gerbang logika AND U2:A. Karena ketiga input bernilai 0,0,1. Berdasarkan prinsip AND yaitu perkalian maka output yang dihasilkan adalah 0. Output 0 ini mengalir memasuki kaki input gerbang logika OR.
        Karena kedua input pada gerbang OR bernilai 1 dan 0 maka berdasarkan prinsip OR yaitu penjumlahan maka output yang dihasilkan adalah 1. Output ini mengalir melalui hambatan 220V yang mana mampu menghidupkan LED.

        Rangkaian Sederhana 2:

        Switch 6 yaitu B bernilai 1 karena dihubungkan pada VCC. Output yang dihasilkan mengalir melalui kaki input gerbang logika XOR U1:B. Switch 7 yaitu D bernilai 0 dikarenakan dihubungkan pada ground. Output yang dihasilkan mengalir masuk kedalam kaki input erbang logika XOR U1:B. berdasarkan prinsip gerbang logika XOR yaitu penjumlahan ekslusif, maka output yang dihasilkan adalah 1. Output ini mengalir masuk kedalam kaki input erbang logika OR.
        Switch 8 yaitu A bernilai 1 karena dihubunkan pada VC. Output yang dihasilkan mengalir masuk kedalam kaki AND U2:B. Switch 9 yaitu B menhasilkan output 1 diakrenakan dihubungkan pada VCC. Output 1 ini akan masuk kedalam kaki input gerbang AND U2:B. Switch 10 yaitu C' memiliki output 0 dikarenakan dihubungkan pada ground. Output 0 ini memasuki kaki NOT U4:B yang menhasilkan output 1 berdasarkan prinsip aksen atau bar maka output yang dibaca bukanlah 1 melainkan 0. Dikarenakan seluruh input gerbang logika U2:B berilai 1 dan berdasarkan prinsip AND yaitu perkalian maka output yang dihasilkan adalah 1. Output ini mengalir masuk kedalam kaki input gerbang logika OR.
        Karena kedua input bernilai 1 maka berdasarkan prinsip OR atau penjumlahan maka output yang dihasilkan adalah 1.

      5.Link Download [kembali]

    File Proteus  Disini


    Download Video Disini


    File HTML Disini


    4073 Disini


    4071 Disini


    4030 Disini


    4009 Disini


    TP 1 MODUL 1



      1. Kondisi [kembali]

    Tugas Pendahuluan 1 Modul 1 
    ( Percobaan 1 Kondisi 5 )

        Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang AND dengan 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 3 dan 4 input, kemudian 1 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 4 saklar SPDT.


      2. Gambar Rangkaian [kembali]






      3.Video Simulasi [kembali]





      4.Prinsip Kerja [kembali] 

        Sesuai dengan kondisi yang telah dipilih pada modul 1, pada rangkaian ini kita menggunakan 4 switch SPDT yang dimana salah satu kaki dihubungkan pada vcc dan kaki lainnya dihubungkan pada ground. Kaki yang dihubungkan ke vcc akan bernilai 1(Aktif) sedangkan kaki switch yang dihubungkan pada kaki ground akan bernilai 0(Mati). 
        Setelah itu pada Switch 1 outputnya bernilai 0 dan masuk kedalam kaki input logic gate AND U1:B, karena ini gerbang logika AND dimana menunakan prinsip perkalian, dikarenakan seluruh inputnya 0 maka output dari logic gate U1:B juga akan bernilai 0. Output ini  akan mengalir memasuki kaki input gerbang logika XOR U5:A. Dikarenakan seluruh input yang masuk kedalam gerbang logika XOR U5:A  berjumlah genap maka hasil output yang dihasilkan adalah 0. Lalu output ini akan masuk kedalam salah satu input gerbang logika NOR dengan 3 input. 
      Switch 2  outputnya akan bernilai 0 karena dihubungkan pada ground. Output dari kaki Switch 2 ini akan masuk kedalam input gerbang logika  AND U1:A. Dikarenakan seluruh inputnya 0 dan berdasarkan prinsip dari gerbang logika AND adalah perkalian maka output yang dihasilkan juga bernilai 0. Output dari gerbang AND U1:A akan mengalir masuk kedalam kaki input gerbang XNOR U6:A. Karena seluruh input bernilai 0 dan berdasarkan prinsip XNOR yaitu invers dari pernjumlahan ekslusif XOR maka input yang berjumlah genap akan menghasilkan output yan bernilai 1. Output dari gerbang XNOR ini akan mengalir pada salah satu kaki gerbang NOR dengan 3 input.
        Switch 3 dan Switch 4 outputnya akan bernilai 0 karena dihubungkan pada ground. Output dari Switch 3 akan dialirkan masuk kedalam kaki input gerbang logika AND U2:A. Dikarenakan seluruh input pada gerbang AND bernilai 0 maka berdasarkan prinsip gerbang AND yaitu perkalian maka outputnya akan bernilai 0. Output ini akan mengalir masuk kedalam kaki NOR 4 input. Karena seluruh input pada grbang NOR adalah bernilai 0 dan berdsarkan prinsip dari gerbang NOR yaitu invers dari OR maka output yang dihasilkan adalah 1. output ini akan mengalir masuk ke kaki input NOR 3 input.
        Karena seluruh Switch sudah masuk kedalam kaki input gerbang logika NOR 3 input. Maka input yang dihasilkan adalah 0,1,1. Berdasarkan prinsip dari NOR adalah invers dari OR (Penjumlahan), maka output yang dihasilkan adalah 0.

      5.Link Download [kembali]

    File Proteus  Disini


    Download Video Disini


    File HTML Disini


    4030 Disini


    4077 Disini


    4082 Disini


    4025 Disini


    4073 Disini


    4002 Disini


    Modul 4

    [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percob...